Langkah
pertama dalam menstruktur proyek riset dengan DEA adalah membuat keputusan
tentang tipe model yang ingin kita gunakan untuk menganalisis data. Dua
keputusan harus dibuat yang mana kita akan melihatnya secara detail. Pertama,
apakah kita ingin analisis untuk meminimalisasikan input atau memaksimalkan
output. Kedua, apakah kita mengasumsikan CRS atau VRS.
Frontier
analisis menggunakan model yang paling banyak dicoba dan diuji di dalam DEA,
yang mana dalam literatur akademik telah terbukti menjadi yang paling kuat
(dalam hasil analisis). Dua model yang digunakan adalah model BCC untuk
variabel return to scale (VRS) dan model CCR untuk constant return to scale
(CRS). (BCC dan CCR adalah inisial dari nama orang-orang yang telah
mengembangkan formula yang digunakan (DEA).
Dalam
frontier analisis, model efisiensi dapat menjelaskan satu atau dua pertanyaan
berikut ini: 1). Mengingat
tingkat output yang menghasilkan sebuah unit, dengan mempertimbangkan seberapa
banyak input yang mungkin dikurangi ketika mempertahankan tingkat output? Ini
adalah minimalisasi input; 2). Mengingat
tingkat input yang digunakan oleh sebuah unit, berapa tingkat output yang
memungkinkan harus dicapai? Ini adalah maksimalisasi output.
Catatan:
penggunaan minimalisasi input atau maksimalisasi output tergantung pada situasi
yang akan dianalisa. Dalam contoh kasus model maksimalisasi output, apresiasi
dari apakah itu sebenarnya memungkinkan untuk mencapai target output yang
dihasilkan oleh analisis yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika target output
yang dianggap tidak terjangkau karena faktor eksternal, maka model ini menjadi
tidak cocok. Atau, itu mungkin menjadi unit input yang menggunakan kasus (case)
infleksibel relatif, yang mana pendekatan model maksimalisasi output menjadi
yang terbaik. Dalam asumsi CRS, hasil efisiensi yang dihasilkan baik dari
minimalisasi input dan maksimalisasi output adalah identik (serupa).