The framework for measuring the performance of Islamic banks is related
to the concept of efficiency that has been widely implemented. However,
there is a deficiency of the DEA model, especially in determining the
best ranking of the DMU when there are several DMU units which are
equally worth 1. In this study, Islamic banks in Indonesia were used as
objects of study. After calculating the super efficiency, then the
research will measure the level of influence of each variable on the
relative efficiency value through sensitivity analysis.
Metode
yang paling banyak digunakan dalam pengukuran efisiensi adalah Data Envelopment
Analysis (DEA). Namun, kekurangan model
DEA dasar adalah adanya kesulitan menentukan peringkat terbaik dari DMU manakala terdapat
beberapa unit DMU yang sama-sama bernilai 1. Anderson dan Petersen (1993)
kemudian memperkenalkan konsep super efisiensi. Konsep dasar dari super
efisiensi adalah membiarkan adanya efisiensi DMU yang diamati lebih besar dari
1 atau 100%. Super efisiensi sebenarnya merupakan suatu ukuran kekuatan
unit-unit yang efisien yang digunakan untuk meranking unit DMU yang menjadi
objek observasi. Dalam penelitian ini, bank umum syariah
di Indonesia dijadikan sebagai objek studi. Setelah dihitung super efisiensi,
selanjutnya penelitian akan mencoba mengukur
tingkat pengaruh masing-masing variabel terhadap nilai efisiensi relatifnya
melalui analisis sensitivitas.