Rabu, 15 Oktober 2014
Teori Produktivitas Kerja dan Efisiensi
Teori Produktivitas Kerja.
Secara umum yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah perbandingan antara
hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input). Konsep produktivitas dikembangkan untuk mengukur besarnya
kemampuan menghasilkan nilai tambah atas komponen masukan yang digunakan
(Cahyono, 1996: 281). Secara sederhana produktivitas yang dimaksud disini
adalah perbandingan ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap
sumber yang digunakan selama kegiatan berlangsung.
Dewan Produktivitas Nasional Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia dalam kaitannya dengan pengertian produktivitas tenaga kerja sebagai berikut:
Produksi dan produktivitas merupakan dua pengertian yang berbeda. Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan jumlah hasil yang dipakai, sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan dan perbaikan cara produksi. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas. Karena produksi dapat meningkatkan walaupun produktivitasnya tetap ataupun menurun.
Pengertian
produktivitas tersebut di atas menguraikan peningkatan produksi maupun
peningkatan produktivitas yang pada dasarnya menjadi peran utama adalah sumber
daya manusia dalam proses peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan
teknologi pada hakekatnya merupakan hasil kerja manusia. Sehingga
peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam 3 bentuk yaitu:
Selasa, 07 Oktober 2014
Tiga Macam Efisiensi Perspektif Perusahaan
Prasetyo (2007) mengatakan bahwa dalam sudut pandang
perusahaan dikenal tiga macam efisiensi, yaitu:
1) Technical Efficiency yang merefleksikan kemampuan
perusahaan untuk mencapai level output yang optimal dengan menggunakan
tingkat input tertentu. Efisiensi ini mengukur proses produksi dalam
menghasilkan sejumlah output tertentu dengan menggunakan input seminimal
mungkin. Dengan kata lain, suatu proses produksi dikatakan efisien secara
teknis apabila output dari suatu barang tidak dapat lagi ditingkatkan
tanpa mengurangi output dari barang lain.
2) Allocative Efficiency, merefleksikan kemampuan
perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya dengan struktur
harga dan tekhnologinya. Terminologi efisiensi Pareto sering disamakan dengan
efisiensi alokatif untuk menghormati ekonom Italia Vilfredo Pareto yang
mengembangkan konsep efficiency inexchange. Efisiensi Pareto mengatakan
bahwa input produksi digunakan secara efisien apabila input tersebut
tidak mungkin lagi digunakan untuk meningkatkan suatu usaha tanpa menyebabkan
setidak-tidaknya keadaan suatu usaha yang lain menjadi lebih buruk. Dengan kata
lain, apabila input dialokasikan untuk memproduksi output yang
tidak dapat digunakan atau tidak diinginkan konsumen, hal ini berarti input tersebut
tidak digunakan secara efisien.
3) Economic Efficiency, yaitu kombinasi antara
efisiensi teknikal dan efisiensi alokatif. Efisiensi ekonomis secara implisit
merupakan konsep least cost production. Untuk tingkat output tertentu,
suatu perusahaan produksinya dikatakan efisien secara ekonomi jika perusahaan
tersebut menggunakan biaya dimana biaya per unit dari output adalah yang
paling minimal. Dengan kata lain, untuk tingkat output tertentu, suatu
proses produksi dikatakan efisien secara ekonomi jika tidak ada proses lainnya
yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat output tersebut pada
biaya per unit yang paling kecil.
Langganan:
Postingan (Atom)