Teori Produktivitas Kerja.
Secara umum yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah perbandingan antara
hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input). Konsep produktivitas dikembangkan untuk mengukur besarnya
kemampuan menghasilkan nilai tambah atas komponen masukan yang digunakan
(Cahyono, 1996: 281). Secara sederhana produktivitas yang dimaksud disini
adalah perbandingan ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap
sumber yang digunakan selama kegiatan berlangsung.
Dewan Produktivitas Nasional Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia dalam kaitannya dengan pengertian produktivitas tenaga kerja sebagai berikut:
Produksi dan produktivitas merupakan dua pengertian yang berbeda. Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan jumlah hasil yang dipakai, sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan dan perbaikan cara produksi. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas. Karena produksi dapat meningkatkan walaupun produktivitasnya tetap ataupun menurun.
Pengertian
produktivitas tersebut di atas menguraikan peningkatan produksi maupun
peningkatan produktivitas yang pada dasarnya menjadi peran utama adalah sumber
daya manusia dalam proses peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan
teknologi pada hakekatnya merupakan hasil kerja manusia. Sehingga
peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam 3 bentuk yaitu:
1. Jumlah
produksi meningkat menggunakan sumber daya yang sama.
2. Jumlah
produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang
lebih sedikit.
3. Jumlah
produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya
yang relatif lebih kecil.
Adapun
pengertian produktivitas kerja menurut Nawawi (1990: 97) sebagai berikut:
Produktivitas kerja adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber kerja yang digunakan (input). Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil yang diperoleh lebih besar daripada sumber kerja yang digunakan. Sebaliknya produktivitas kerja dikatakan rendah, jika hasil yang diperoleh lebih kecil dari sumber kerja yang digunakan.
Produktivitas kerja adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber kerja yang digunakan (input). Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil yang diperoleh lebih besar daripada sumber kerja yang digunakan. Sebaliknya produktivitas kerja dikatakan rendah, jika hasil yang diperoleh lebih kecil dari sumber kerja yang digunakan.
Dari pengertian produktivitas kerja di atas, produktivitas kerja mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja menekankan pada hasil kerja dalam organisasi yang merupakan perwujudan tujuan-tujuannya, sedangkan hasil kerja tersebut bisa bersifat material dan non material. Dengan demikian produktivitas kerja digambarkan melalui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi.
Konsep produktivitas erat hubungannya dengan efisiensi dan efektivitas (Gomes, 2000). Efektivitas dan efisiensi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Dan jika efektivitas dan efisiensi rendah, maka diasumsikan telah terjadi kesalahan manajemen. Jika efektivitas tinggi tetapi efisiensi rendah dimungkinkan terjadi pemborosan (biaya tinggi), sementara bila efisiensi tinggi namun efektivitas rendah, berati tidak tercapai sasaran atau terjadinya penyimpangan dari target.
Pengukuran produktivitas menyangkut permasalahan yang kompleks dan interdisipliner. Faktor-faktor mendasar yang mempengaruhi pencapaian produktivitas adalah oleh posisi investasi, baik modal, teknologi, manajemen, serta keterampilan dari tenaga kerja (Sinungan, 1997). Faktor manajemen meliputi cara dan proses menggerakkan orang lain untuk tujuan tertentu. Sedang faktor keterampilan tenaga kerja menyangkut kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja, motivasi kerja, disiplin, etos kerja serta hubungan antarpersonal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar