Kamis, 27 November 2014
Minggu, 23 November 2014
[DESEMBER AGENDA] SMART METHODOLOGY TRAINING: ANP, DEA, SEM (29-31 DESEMBER 2014)
Training ANP (Analytical Network Process): 29 Desember
Training DEA (Data
Envelopment Analysis): 30 Desember
Training SEM (Structural Equation
Modeling): 31 Desember
PENGANTAR
ANP Training
Description
Analytic Network Process merupakan pendekatan baru
dalam proses pengambilan keputusan yang memberikan kerangka kerja umum dalam
memperlakukan keputusan-keputusan tanpa membuat asumsi-asumsi tentang
independensi elemen-elemen pada level yang lebih tinggi dari elemen elemen pada
level yang lebih rendah dan tentang independensi elemen-elemen dalam suatu
level. ANP menggunakan jaringan tanpa harus menetapkan level seperti pada
hierarki yang digunakan dalam Analytic Hierarchy Process (AHP), yang
merupakan titik awal ANP.
Konsep utama dalam ANP adalah influence ‘pengaruh’, sementara konsep
utama dalam AHP adalah preferrence ‘preferensi’. AHP dengan
asumsi-asumsi dependensinya tentang cluster dan elemen merupakan kasus
khusus dari ANP. Kelebihan ANP dari metodologi yang lain adalah kemampuannya
untuk membantu kita dalam melakukan pengukuran dan sintesis sejumlah
faktor-faktor dalam hierarki atau jaringan. Tidak ada metodologi lain yang
mempunyai fasilitas sintesis seperti metodologi ANP. Sementara itu,
kesederhanaan metodologinya membuat ANP menjadi metodologi yang lebih umum dan
lebih mudah diaplikasikan untuk studi kualitatif yang beragam, seperti
pengambilan keputusan, forecasting, evaluasi, mapping, strategizing, alokasi
sumber daya, dan lain sebagainya.
Beberapa manfaat metode ANP bagi para pengambil keputusan (baca: para
manajer dan pimpinan lembaga, direksi dalam suatu perusahaan, industri dan
organisasi) adalah: menyusun ide menjadi sebuah keputusan berkualitas,
merumuskan masalah-masalah manajemen yang muncul kemudian disusun menjadi
prioritas-prioritas hierarkis, dan memastikan solusi yang paling tepat diambil
dalam jangka pendek dan panjang sehingga problem relatif cepat terpecahkan. Selasa, 11 November 2014
Aneka Definisi Produktivitas Kerja
Setiap
organisasi baik berbentuk perusahaan maupun lainnya akan selalu
berupaya agar para anggota atau pekerja yang terlibat dalam kegiatan organisasi
dapat memberikan prestasi dalam bentuk produktivitas kerja yang tinggi untuk
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas kerja merupakan suatu
istilah yang sering digunakan dalam perencanaan pengembangan industri pada
khususnya dan perencanaan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya.
Pengertian produktivitas pada umumnya lebih dikaitkan dengan pandangan produksi
dan ekonomi, sering pula dikaitkan dengan pandangan sosiologi. Tidak dapat
diingkari bahwa pada akhirnya apapun yang dihasilkan melalui kegiatan
organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk di
dalamnya tenaga kerja itu sendiri. Dikutip oleh Rusli Syarif ( 1991: 1 )
mengatakan bahwa “definisi produktivitas secara sederhana adalah hubungan
antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk
mencapai hasil itu. Sedangkan secara umum adalah bahwa produktivitas merupakan
ratio antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan”.
Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo ( 1995: 281 ) produktivitas adalah
sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil ( jumlah barang dan jasa
) dengan sumber ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya )
yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
Sedangkan George J. Washinis ( Rusli Syarif,1991: 1 ) memberi pendapat
bahwa “Produktivitas mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna dan hasil guna.
Daya guna menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana, dan alam yang
diperlukan untuk mengusahakan hasil tertertu, sedangkan hasil guna
menggambarkan akibat dan kualitas dari hasil yang diusahakan”.
Langganan:
Postingan (Atom)