Konsep
produktivitas pada dasarnya merupakan hubungan antara output dan input dalam
sebuah proses produksi. Produktivitas dapat diukur secara parsial maupun secara
total. Produktivitas parsial merupakan hubungan antara output dengan satu
input. Contoh produktivitas parsial yang lazim digunakan adalah produktivitas
tenaga kerja yang menunjukkan rata-rata output per tenaga kerja, demikian juga
produktivitas capital yang menggambarkan rata-rata output per capital.
Produktivitas
total atau biasa disebut dengan Total Factor Productivity (TFP) mengukur
hubungan antara outputdengan beberapa input secara bersama-sama. Hubungan
tersebut dinyatakan dalam rasio dari indeks output terhadap indeks input
agregat. Jika rasio meningkat berarti lebih banyak output dapat diproduksi
menggunakan jumlah input tertentu, atau sejumlah output dapat diproduksi dengan
menggunakan lebih sedikit input.
Dalam
pengukuran produktivitas, yang paling banyak dipakai adalah metode total factor productivity (TFP).
Metode ini dipakai untuk mengatasi kelemahan perhitungan efisiensi yang lebih
dari satu input dan satu output. TFP diukur dengan menggunakan angka indeks
yang dapat mengukur perubahan harga dan kuantitas sepanjang waktu. Selain itu,
TFP juga mengukur perbandingan dan perbedaan antar entitas.
Indeks
TFP ab mengukur perubahan nilai output sejumlah N terpilih dari periode “a” ke
“b” dimana p mewakili harga output. Indeks yang sering digunakan untuk mengukur
TFP adalah Indeks Malmquist, Indeks Laspeyres, Indeks Pasche, Indeks Fisher dan
Indeks Tornqvist. Mayoritas dalam penelitian, yang digunakan untuk menghitung
tingkat produktivitas (TFP) adalah Indeks Malmquist (Rusydiana, 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar