Sabtu, 30 Mei 2020

Super Efisiensi dan Analisis Sensitivitas DEA: Aplikasi pada BUS di Indonesia

The framework for measuring the performance of Islamic banks is related to the concept of efficiency that has been widely implemented. However, there is a deficiency of the DEA model, especially in determining the best ranking of the DMU when there are several DMU units which are equally worth 1. In this study, Islamic banks in Indonesia were used as objects of study. After calculating the super efficiency, then the research will measure the level of influence of each variable on the relative efficiency value through sensitivity analysis.

Metode yang paling banyak digunakan dalam pengukuran efisiensi adalah Data Envelopment Analysis (DEA). Namun, kekurangan model DEA dasar adalah adanya kesulitan menentukan peringkat terbaik dari DMU manakala terdapat beberapa unit DMU yang sama-sama bernilai 1. Anderson dan Petersen (1993) kemudian memperkenalkan konsep super efisiensi. Konsep dasar dari super efisiensi adalah membiarkan adanya efisiensi DMU yang diamati lebih besar dari 1 atau 100%. Super efisiensi sebenarnya merupakan suatu ukuran kekuatan unit-unit yang efisien yang digunakan untuk meranking unit DMU yang menjadi objek observasi. Dalam penelitian ini, bank umum syariah di Indonesia dijadikan sebagai objek studi. Setelah dihitung super efisiensi, selanjutnya penelitian akan mencoba mengukur tingkat pengaruh masing-masing variabel terhadap nilai efisiensi relatifnya melalui analisis sensitivitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar